Welcome to the Blog of your trusted cultural and tourism ambassador!

Sunday, February 28, 2010

CINTA DASIMA (2009)

Ikatan Abang dan None Jakarta Utara, bekerjasama dengan Peqho Teater (Institut Kesenian Jakarta) menggelar sandiwara musikal Betawi `Cinta Dasima` di Gedung Kesenian Jakarta pada 16 - 17 Mei 2009 sebagai salah satu upaya dalam melestarikan budaya Betawi.

"Budaya Betawi yang ditayangkan melalui sandiwara musikal Betawi Cinta Dasima itu dibuat dengan berbiaya minim hanya mengandalkan semangat teman-teman yang berlatih sembilan bulan lebih," kata Maudy Koesnaedi selaku produser sandiwara musikal Cinta Dasima, di Jakarta.

Maudy mengatakan, sandiwara musikal Cinta Dasima dibuat sedemikian rupa tetapi dapat diterima oleh masyarakat dan kostum para pemain sesuai peran yang dibawakannya dikemas lebih modern.

Pertunjukan yang memakan waktu dua jam ini menampilkan busana-busana Eropa yang dibuat secara khusus oleh desainer, Raden Sirait, yang sudah menyiapkan sebanyak 30 gaun. "Busana-busana tersebut ini akan dikenakan saat adegan pesta untuk putri Dasima, yang lahir dari pernikahannya dengan pejabat Inggris, Edward Williams," katanya.

Maudy Koesnaedi, bersama 50 kawan-kawan finalis Abang dan None itu menggelar sandiwara musikal Betawi Cinta Dasima sebagai salah satu terobosan agar lebih memberikan peran yang lebih berarti atas keberadaan mereka.

Selama ini, masyarakat cenderung menganggap keberadaan Abang dan None antara lain menjadi pendamping Gubernur DKI Jakarta dalam setiap acara protokoler. Selain mengisi acara protokoler Pemda, katanya, mereka juga memiliki peran dalam menjaga dan mempertahankan budaya Betawi. "Melalui musikal yang mengandalkan potensi apa saja yang dimiliki mantan-mantan Abang dan None itu mereka diajak untuk mengenal dunia panggung dan dapat bekerja secara profesional," katanya.

Sandiwara itu dikemas sebagai wujud untuk memberikan nilai tambah bagi finalis Abang None Jakarta Utara. "Sebagai finalis bukan berarti seusai pemilihan tidak ada rasa tanggung jawab lagi untuk mengembangkan budaya Betawi," katanya.

Maudy Koesnaedi, merupakan None Jakarta tahun 1993 itu mengatakan sandiwara yang
disutradari Aji N.A ini mengangkat karya sastra Gijsbert Francis yang berjudul Nyai Dasima.

Selain Maudy, sejumlah pemain lainnya juga dilibatkan adalah Saipul
Jamil, Ussy Sulistiawati, Gunawan dan Tike Priatnakusumah.













Yours sincerely,
Abang & None Jakarta Utara

No comments:

Post a Comment