Welcome to the Blog of your trusted cultural and tourism ambassador!

Tuesday, October 12, 2010

JAKARTA ISLAMIC CENTER


12 destinasi wisata pesisir merupakan program wisata yang ditawarkan oleh Jakarta Utara dalam memajukan sektor wisata. Bang Foke selaku Gubernur DKI Jakarta tidak salah menyebutkan bahwa Jakarta Utara merupakan ETALASE kota Jakarta itu sendiri. Karena Berbeda dengan kota administrasi lainnya, Jakarta utara bisa dibilang menawarkan paket lengkap, dari wisata bahari, kuliner, belanja, olahraga, budaya, hingga wisata religi siap anda nikmati.

pastedGraphic.pdf

Jakarta Islamic Center merupakan salah satu destinasi wisata religi yang ditawarkan oleh pihak Jakarta Utara. Dimana letak bangunan ini berdiri berada di bekas TANAH HITAM yang dulu sangat terkenal dengan nama KERAMAT TUNGGAK, yak siapa yang tak tahu mengenai tempat ini, pusat prostitusi terbesar se-ASIA TENGGARA yang pernah ada. Pada jaman pemerintahan Alm. Ali Sadikin Prostitusi serta Perjudian sempat di perbolehkan di Jakarta, namun di lokalisasikan agar pertumbuhannya tidak menyebar luas.




Perubahan drastis ini memberikan dampak positif bagi citra DKI Jakarta. Sebagai pusat pengkajian dan pengembangan islam jakarta atau yang lebih dikenal dengan Jakarta Islamic Center merupakan organisasi non struktural dibawah Pem Prov DKI Jakarta. Jakarta Islamic Center, yang terletak di Tanjung Priok ini, diharapkan bisa menjadi salah satu simpul pusat peradaban Islam di Indonesia dan ASIA TENGGARA yang menjadi simbol kebangkitan Islam di ASIA dan DUNIA.



Banyak fasilitas yang dapat di nikmati mulai dari bangunan Masjid yang megah, gedung pertemuan yang bisa dijadikan tempat untuk melakukan resepsi pernikahan, perpustakaan yang tidak hanya menyediakan buku-buku Islami saja, mereka juga memfasilitasi perpustakaan tersebut dengan beberapa TV dan DVD Player untuk memutar film yang berisi peradaban serta perkembang ISLAM di Indonesia dan bahkan di dunia.



Jakarta Islamic Center bisa digunakan untuk keperluan pernikahan dimana mereka mempunyai ruang untuk melakukan ijab qobul, hingga resepsi, bahkan mereka bisa melakukan foto pre-wedding disana, tempat yang bagus serta besar dan multi fungsi tersebut membuat banyak para pengantin memesan tempat ini untuk pernikahan mereka.


Tidak hanya untuk pernikahan saja, tempat ini juga bisa dijadikan tempat rapat, pertemuan, untuk acara talk show, kegiatan lomba. Fasilitas yang sangat memenuhi kriteria ini, dmn untuk gedung pertemuan, rapat, talk show ini disediakan proyektor, sound yang sangat berkualitas, air conditioner serta keperluan lainnya telah disediakan oleh pihak pengelola.


Selain tempat yang menarik, lokasi dari JIC ini sangat mudah untuk di cari. Kemudahan akses ini pula membuat salah satu destinasi wisata pesisir ini sering dikunjungi, baik bagi para masyarakat lokal hingga asing. Sudah terpenuhilah target Pemprov DKI Jakarta untuk menjadikan tempat ini sebagai pusat peradaban serta perkembangan islam di Indonesia dan Dunia.




Jadi datanglah dan nikmati keunikan yang di berikan oleh Jakarta Islamic Center, gunakan fasilitas yang menurut anda butuhkan. So come and enjoy North Jakarta, where u can find the greatest tourism object In Jakarta, let’s enjoy NORTH JAKARTA.


Yours sincerely,

Bang Arga dan Non Ika

Abang & None Jakarta Utara

KAMPUNG TUGU

Ibukota DKI Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian Indonesia memiliki peranan yang sangat penting bagi kelangsungan proses pertumbuhan negara kita. Seiring dengan bergeraknya aktivitas yang bermacam-macam, Jakarta seakan-akan memiliki gaya hidup dan citra baru yang melekat yaitu kota metropolitan dengan segenap gaya hidup barunya. Tidakkah kita tahu bahwa kota mungil ini memiliki nilai-nilai sosial budaya yang sangat berharga dan terus menerus coba dilestarikan oleh masyarakatnya sendiri?


Apabila kita bermain ke daerah Jakarta Utara, lebih tepatnya kecamatan Koja, disana terdapat sekumpulan masyarakat yang memiliki nilai-nilai kebudayaan tinggi mengenai Jakarta. Sebuah kampung yang dulu dianggap sebagai daerah terluar dari kota Batavia ini diperuntukkan bagi para Mardijkers oleh pemerintah Hindia Belanda yang telah dibebaskan dari tawanan peran. Mardijkers itu sendiri adalah sebutan bagi para portugis hitam yang dibebaskan dan dikumpulkan dalam satu kampung yaitu kampung tugu. Kampung ini dijadikan sebuah kampung kristen tertua di Indonesia bagian Barat, sebab masyarakat yang ada di daerah ini menganut Kristen protestan dan harus meninggalkan kepercayaan sebelumnya sebagai syarat supaya dapat di bebaskan dari tawanan perang. Untuk sebuah komunitas kristen masyarakat kampung tugu merupakan komunitas Kristen pertama diantara yang lainnya, hal ini menyebabkan komunitas Islam yang ada menyebut mereka sebagai komunitas Serani - yang diambil dari kata Nasrani - sehingga disana dibangunlah sebuah Gereja yang disebut Gereja Tugu sampai saat ini. Budaya Portugis masih sangat kental di kampung Tugu, hal ini dibuktikan dengan masih fasihnya masyrakat Kampung Tugu dalam mempergunakan bahasa Portugis dan keberadaan makam-makam portugis di tempat itu.


Gereja Tugu sebuah gereja pertama yang didirikan diantara komunitas masyarakat Kampung Tugu, gereja ini didirikan sekitar tahun 1678 oleh As Amelchior Leidecker. Hingga saat ini keberadaan Gereja Tugu masih berdiri tegak dengan bentuk-bentuk aslinya, namun telah terjadi beberapa kali renovasi dibeberapa bagian. Gereja Tugu memiliki pondasi sederhana yang dihias dengan kusen-kusen khas Portugis berwarna merah, di gereja ini juga terdapat lonceng Tua yang masih berkumandang hingga saat ini, dan selain itu di pelataran Gereja juga masih dihiasi dengan kuburan-kuburan para Mardjikers.


Populasi masyarakat Kampung Saat ini hanya sepersekian persen dari total masyarakatnya yang masih tinggal disekitar Gereja Tugu. Beberapa masyarakat kampung Tugu saat ini ada yang sudah tinggal di Belanda. Mereka adalah keturunan masyarakat Tugu yang pada tahun 1950 melakukan eksodus ke Hollandia (Jayapura, Papua) sebelum kemudian bermigrasi kembali ke Belanda melalui Suriname. Hingga saat ini masyrakat keturunan Kampung Tugu yang sudah tersebar di Indonesia masih terus menjalankan tradisinya sebagai masyarakat Kampung Tugu, dimanapun mereka berada mereka masih merasakan persaudaraan satu dengan yang lain. Pertautan darah dan kesamaan sejarah serta ikatan kebudayaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pikiran dan perasaan mereka untuk tetap memiliki rasa persaudaraan satu dengan yang lainnya.


Kehidupan masyarakat Tugu di Kampung Tugu saat ini masih berjalan dengan harmonis oleh sentuhan budaya Portugisnya. Bahkan hingga saat ini mereka masih mempergunakan bahasa portugis dalam percakapan sehari-hari, meskipun tidak seluruh masyarakat mengerti bahasa portugis saat ini bahkan sudah diadakan kursus bahasa Portugis oleh beberapa LSM Portugis. Salah satu tradisi Portugis yang masih dijalani oleh masyarakat Tugu adalah Rabo-rabo. Tradisi ini digelar setiap tahun baru, tradisi yang berupa silahturahmi antar keluarga. Satu keluarga datang ke keluarga yang lain, kemudian dua keluarga ini bersama-sama mendatangi keluarga lainnya, Demikian dilakukan seterusnya hingga seluruh keluarga Tugu tersebut berkumpul di salah satu keluarga tertua.


Banyak peninggalan-peninggalan masyarakat Tugu yang masih kokoh berdiri di dalam Kampung Tugu, salah satunya adalah keberadaan ruman-rumah tua. Saat ini keberadaan rumah-rumah tua ini masih dirawat dan dilestarikan, khususnya oleh keluarga besar Tugu, yang telah di revitalisasi oleh pemerinta sekitar tahun 2009 hingga 2010.


Kerontjong Toegoe atau keroncong tugu.

Jacobus Quicko, adalah seorang tokoh yang semasa hidupnya berperan memimpin rombongan Keroncong Tugu. Rombongan ini sudah ada jauh sebelum dibangunnya Gereja Tugu, yang kemudiannya dimainkan di Gereja Tugu sebagai pengiring lagu dalam kebaktian. Sebelumnya, rombongan Keroncong Tugu dimainkan sambil menaiki perahu di sungai ataupun mengadakan pertunjukan keliling dari satu rumah ke rumah yang lain pada pesta Natal. Selain untuk memeriahkan acara pertemuan antar keluarga dan pesta-pesta, Keroncong Tugu ini biasanya digunakan untuk upacara pesta panen. Banyak hal yang masih dipertahankan dalam tradisi Keroncong Tugu, yaitu alat musik, perbendaharaan lagu (repertoar) dan kostum pemainnya. Alat musik yang digunakan saat ini masih seperti yang digunakan tiga abad yang lalu, yaitu keroncong, biola, ukulele, banyo, gitar, rebana, kempul dan cello.

Inilah saatnya kita sebagai warga masyarakat Kota Jakarta ataupun Indonesia untuk mengetahui lebih banyak apa yang dimiliki oleh bangsa kita sendiri. Kita patut mengetahui apa nilai-nilai tradisi budaya yang kita miliki sehingga pada satu titik kita akan mengatakan dengan sendirinya bahwa kita "BANGGA MENJADI ORANG INDONESIA". Ketahui dan kunjungilah Kampung Tugu sebagai salah satu 12 Jalur Destinasi Wisata Pesisir Jakarta Utara dengan segenap nilai-nilai sejarah, budaya, sosial dan kesenian yang dimilikinya sebagai salah satu kontribusi kita sebagai masyarakat terhadap pariwisata di Indonesia khususnya Jakarta.


Yours sincerely

Bang Cornel, Bang Sonny & Non Chyntia
Abang & None Jakarta Utara

Sunday, October 10, 2010

SUAKA MARGASATWA MUARA ANGKE

Jakarta pada umumnya memiliki berbagai jenis pariwisata yang sangat menarik sehingga patut diketahui dan dikunjungi. Banyak sekali objek-objek wisata yang telah tersedia oleh alam itu sendiri, disediakan oleh "orang dulu" (masa penjajahan), hingga objek wisata yang sengaja di buat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pesatnya perekonomian di Jakarta yang berimbas terhadap berlangsungnya perekonomian di Indonesia cukup membuat perubahan yang signifikan atas ibukota kita yang "mungil". Jika beberapa puluh tahun yang lalu kita masih dapat menyaksikan keberadaan pegunungan di selatan Jakarta dengan mata telanjang, namun saat ini hal tersebut sukar untuk kita alami. Alam yang indah untuk disaksikan tersebut harus tergantikan - atau lebih tepatnya terhalangi "proses pembangunan" kota Jakarta itu sendiri. Sejauh mata memandang pastinya kita dapat melihat gedung-gedung bertingkat hingga pencakar langit yang siap sedia setiap harinya digunakan oleh masyarakat untuk melangsungkan aktivitas kerja. Pembangunan-pembangunan ini turut mengikis keberadaan hal-hal penting yang menunjang keberadaan "manusia" secara global. Ya, alam itulah yang lama kelamaan terkikis oleh berlangsungnya proses pertumbuhan di Jakarta.

vegetasi yang semakin berkurang

Jakarta semakin matang dengan kemajuan perekonomian yang dimiliki, ini dapat disaksikan dengan bertambahnya gedung-gedung pencakar langit yang dengan anggunnya berdiri kokoh di area pusat bisnis Jakarta. Bisakah kita membandingkan keberadaan gedung-gedung kokoh tersebut dengan keberadaan pepohonan rindang yang masih bertahan? Ya, Jakarta mulai memasuki masa kritis mengenai polusi udara dan hal ini tidak ditunjang dengan penetralisirnya yaitu alam sekitar. Hanya segelintir masyarakat yang peduli dan mau berkorban demi keberlangsungan lingkungan hidup disekitarnya.

cagar alam

Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda bahkan sudah di rencanakan dan sudah diprediksi bahwa hal seperti ini akan terjadi suatu saat. Oleh karena itu ditetapkanlah sebuah cagar alam di di utara Jakarta lebih tepatnya Muara Angke pada tanggal 17 Juni 1939 yang memiliki luas sebesar kurang lebih 15 hektar. Kesadaran akan lingkungan pada saat itu sangatlah besar, hal ini dibuktikan dengan diperluasnya cagar alam ini menjadi lebih dari 1300 hektar. Umumnya masyarakat hanya mengetahui bahwa muara angke adalah wilayah utara Jakarta yang digunakan sebagai daerah "nelayan" dimana muara angke sangat terkenal dengan pelelangan ikannya yang melegenda hingga kini. Tapi tahukah masyarakat bahwa Muara Angke juga memiliki peranan yang sangat penting bagi keberadaan kota Jakarta? Saya rasa tidak, hal ini dibuktikan pula dengan tidak terawatnya sebuah cagar alam yang telah disediakan ini selama 60 tahun lamanya. Ya, selama 60 tahun cagar alam ini tidak mendapatkan perhatian serius, sehingga keberadaannya baik di dalam bahkan di sekitarnya semakin terbengkalai dan rusak digerus lingkungan itu sendiri. Sehingga pada tahun 1998, pemerintah mengubah status kawasan cagar alam ini menjadi suaka margasatwa dengan tujuan rehabilitasi kawasan ini. Namun sayangnya, cagar alam yang dulu tersedia lebih dari 1.300 hektar luasnya kini menjadi 25 hektar saja.

suaka margasatwa

Namun hal ini masih dapat dibanggakan oleh Jakarta, karena suaka margasatwa ini adalah suaka terkecil yang ada di Indonesia tetapi memiliki peran yang sangat penting bagi ekosistem di sekitarnya terutama untuk species burung dan di akui oleh dunia bahwa kawasan ini adalah salah satu daerah penting bagi burung di Pulau Jawa. Apabila hal ini sudah kita ketahui, hal menarik apalagi yang dapat kita rasakan disini? Banyak sekali yang dapat kita lakukan di tempat ini.

jembatan kayu

Pengikisan garis pantai atau abrasi setiap harinya dialami pesisir kota Jakarta, namun keberadaan SMMA di utara kota kita ini menahan terjadinya hal tersebut. Keberadaan tanaman-tanaman mangroove disana sangat memegang peran penting dalam halnya menahan abrasi yang terjadi, sehingga kita tidak perlu takut untuk menghadapi abrasi yang berkelanjutan apabila kita sendiripun mau bersama-sama merawat dan melestarikan keberadaan hutan mangroove disana. Banyak hal yang dapat kita lakukan demi melestarikan dan merawat keberadaan tempat ini, kita dapat secara langsung melakukan penanaman bibit pohon mangroove disana dan melakukan observasi terhadap satwa yang dilestarikan. Bibit pohon bakau, api-api, pidada dan lain-lain dapat kita tanam di rawa-rawa yang ada disini.

ekosistem di SMMA

Disinilah ekosistem dan lingkungan kota Jakarta di topang salah satunya. Keberadaan Suaka Margasatwa Muara Angke harus kita lestarikan dan kita ketahui lebih lanjut fungsi dan tujuannya. Salah satu hal konkrit yang sudah dilakukan adalah yang dilakukan suku dinas pariwisata Jakarta Utara yang menjadikan SMMA ini sebagai salah satu tujuan destinasi wisata pesisir Jakarta Utara. Hal ini dilakukan karena potensi yang dimiliki SMMA harus diketahui oleh masyarakat luas dan harus terus dikembangkan dengan tujuan pelestarian lingkungan di Jakarta yang semakin dipadati penduduk. SMMA dapat menjadi salah satu tujuan wisata masyarakat Jakarta yang memiliki nilai-nilai penting bagi kehidupan kita dan makhluk disekitar kita.


AYO KETAHUI DAN KUNJUNGILAH SUAKA MARGASATWA MUARA ANGKE SEBAGAI SALAH SATU DESTINASI WISATA PESISIR JAKARTA UTARA!


sumber foto: www.wapedia.mobi
www.mlancong.com


Yours sincerely,
Cornelius Pantow - Abang & None Jakarta Utara

Saturday, October 9, 2010

PROFILE ABANG part 16

Nama Lengkap:
MUHAMMAD RIZKY FAUZY

Nama Panggilan:
BANG EBBE

Pendidikan:
UNIVERSITAS INDONESIA

Abang None Jakarta Utara Angkatan:
2010

Yours sincerely,
Abang & None Jakarta Utara

PROFILE NONE part 15


Nama Lengkap:
DEBIE OCTORA

Nama Panggilan:
NON DEBIE

Pendidikan:
UNIVERSITAS INDONESIA


Abang None Jakarta Utara Angkatan:
2009

Yours sincerely,
Abang & None Jakarta Utara

PROFILE ABANG part 15

Nama Lengkap:
DANAR GUMILANG

Nama Panggilan:
BANG DANAR

Pendidikan:
STIKOM THE LONDON SCHOOL OF PUBLIC RELATION JAKARTA


Abang None Jakarta Utara Angkatan:
2010

Pesan/Kesan terhadap Abang None Jakarta Utara:
"Have faith in your dream and keep on believing. Someday the dream that you wish will come true"




Yours sincerely,
Abang & None Jakarta Utara

PROFILE ABANG part 14


Nama Lengkap:
YAN JOHAN

Nama Panggilan:
BANG YANJO

Pendidikan:
BIDAKARA INFORMATICS & MANAGEMANT SCHOOL

Abang None Jakarta Utara Angkatan:
2010

Yours sincerely,
Abang & None Jakarta Utara

PROFILE ABANG part 13

Nama Lengkap:
ALI ASSEGAF

Nama Panggilan:
BANG ALI

Pendidikan:
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Abang None Jakarta Utara Angkatan:
2010

Yours sincerely,
Abang & None Jakarta Utara

REUNI AKBAR 1984-2010 DAN PEMILIHAN KETUA IKATAN ABANG NONE JAKARTA UTARA PERIODE 2010/2012

Abang None Jakarta Utara merupakan sebuah event pemilihan yang diwadahi Suku Dinas Pariwisata Jakarta Utara dan Ikatan Abang None Jakarta Utara itu sendiri. Kerja sama antara pihak pemerintahan dan ikatan harus memiliki keseimbangan dalam tugas dan tanggung jawab yang diemban. Hal ini bertujuan agar pemilihan dan kader-kader abang dan none yang selanjutnya memiliki kualitas dan kuantitas yang sesuai dan memenuhi syarat yang diharapkan. Ikatan Abang None Jakarta Utara sendiri pun memiliki andil yang sangat besar dalam halnya menyalurkan knowledge yang dimiliki kepada calon-calon abang none yang ada. Ikatan ini sendiri pun berwenang sebagai wadah para abang dan none Jakarta Utara setiap tahunnya dalam mengadakan kegiatan-kegiatan dan aktivitas yang membawa nama Abang None Jakarta Utara.

Abang None Jakarta Utara 1984 - 2010


Oleh karena itulah dibutuh regenerasi dalam tubuh ikatan Abang None Jakarta Utara ini. Sehingga direncanakanlah untuk memilih ketua ikatan yang baru untuk periode 2010/2012, yang nantinya memiliki tanggung jawab sebagai penyalur aspirasi dan pendapat seluruh anggota Abang None Jakarta Utara. Pemilihan ketua ikatan yang baru ini sudah direncanakan dan sudah dilaksanakan pada hari jumat, 1 Oktober 2010 yang lalu di kediaman None Jakarta Utara dan None DKI Jakarta tahun 1993, Mpok Maudy Koesnaedi. Acara ini diadakan sekaligus sebagai event reuni akbar Abang None Jakarta Utara dari tahun 1984 sampai tahun 2010. Pemilihan ini menghasilkan lima kandidat yang akan dicalonkan sebagai ketua ikatan Abang None Jakarta Utara 2010.

Perwakilan yang dicalonkan sebagai ketua ikatan Abang None Jakarta Utara 2010 antara lain:
Bang Teguh (angkatan tahun 2000),
Bang Wendy (angkatan tahun 2006),
Bang Andri (angkatan tahun 2007),
Bang Daryl (angkatan tahun 2008) dan
Bang Andri (angkatan tahun 2009).

Kelima kandidat calon ketua ikatan tersebut harus mempresentasikan visi dan misi mereka apabila terpilih sebagai ketua ikatan Abang None Jakarta Utara. Pada kesempatan ini kelima kandidat calon ketua ikatan tersebut mempresentasikan visi dan misi mereka di depan seluruh angkatan yang hadir. Bagaimana mereka menempatkan diri mereka sebagai bagian dari ikatan yang mewakili aspirasi dan pendapat seluruh Abang None Jakarta Utara. Selain mempresentasikan visi dan misi mereka masing-masing, forum yang hadir pada saat itu juga berkesempatan untuk memberikan pertanyaan kepada kelima kandidat calon ketua. Pertanyaan-pertanyaan yang diterima dari berbagai angkatan sehingga disinilah dapat dinilai dan dilihat bagaimana profil mereka apabila nantinya terpilih sebagai ketua ikatan yang baru.

Suasana pemilihan yang berlangsung beberapa jam ini pun akhirnya harus ditutup dengan sebuah voting dari keseluruh forum yang hadir dan memilih satu dari kelima kandidat calon ketua ikatan tersebut. Dengan aturan ketua yang baru harus memiliki suara 50%+1 dari keseluruh forum yang hadir. Sehingga diperolehlah suara terbanyak yang berhak menjadi ketua Ikatan Abang None Jakarta Utara periode 2010/2012 yaitu Bang Andri (angkatan tahun 2007) sebagai ketua ikatan yang baru.

hasil voting pemilihan ketua ikatan

Yours sincerely,
Abang & None Jakarta Utara

Wednesday, October 6, 2010

LEBARAN BETAWI


Bulan Puasa telah berlalu, Hari Raya Idul Fitri sudah dilewati. Namun, semangat hari lebaran belum berakhir begitu saja. Pada kesempatan kali ini, tidak dilupakan sebuah kebudayaan Betawi yang umumnya diadakan seusai dilaksanakan lebaran. Festival yang berada tidak jauh dari Kantor Walikota Jakarta Barat ini, diadakan dari tanggal 25 September 2010 hingga 26 September 2010. Lebaran Betawi 2010 atau 1431 Hijriah merupakan acara festival lebaran Betawi yang digelar untuk keempat kalinya. Lebaran Betawi adalah sebuah tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Betawi yang dilaksanakan seusai Lebaran dengan melakukan serangkaian kegiatan seperti melakukan hantaran atau anteran. Hantaran tersebut dapat berupa pemberian atau hadiah dari yang lebih muda kepada yang dituakan. Pada kesempatan kali ini festival Lebaran Betawi memiliki tujuan supaya tali silahturahmi antar sesama masyarakat dapat terjalin dengan baik dengan adanya sebuah hantaran atau adanya kesenian yang di persembahkan.

Acara yang diadakan di festival ini terdiri dari kesenian-kesenian betawi seperti gambang Kromong, Keroncong Jakarta, Wayang Kulit Betawi, Orkes Melayu, Ondel-ondel, dan hiburan layar tancap.


Selain kesenian Betawi, Lebaran Betawi juga dimeriahkan dengan sajian-sajian khas kuliner Betawi seperti nasi uduk, pecak gurame, gabus pucung, sayur asem, kerak telor, wajik dodol. Kemudian, tape uli, geplak, cendol, salak, dan bir pletok.

Dalam kesempatan ini kelima wilayah kota administrasi dan satu kabupaten DKI Jakarta turut serta dalam memeriahkan festival Lebaran Betawi. Setiap wilayah kota berlomba-lomba memberikan yang terbaik dari wilayahnya masing-masing. Jakarta Utara sendiri pun dengan bangganya mengedepankan keberadaan 12 jalur destinasi yang dimiliki dengan membangun miniatur rumah Si Pitung dan 6 miniatur rumah betawi yang diisi ke enam kecamatan yang terdapat di Jakarta Utara. Rumah Si Pitung adalah salah satu destinasi pariwisata yang dimiliki oleh Jakarta Utara dengan mengusung tema LEBARAN BETAWI ALA PESISIR. Selain itu, pada pintu gerbang wilayah Jakarta Utara sendiri pun terdapat sebuah gerbang megah yang merupakan sebuah miniatur dari Menara Syahbandar. Dari sinilah dapat diperlihatkan bahwa Jakarta Utara memiliki beragam destinasi pariwisata dan merupakan hal berharga yang harus terus dilestarikan dan diketahui oleh masyarakat Jakarta pada umumnya.

Seluruh komponen Kantor Walikota Jakarta Utara hadir dalam kesempatan ini, baik Bapak Walikota Bambang Sugiyono SE, MSi beserta istri, Kasudin Pariwisata Jakarta Utara serta pejabat-pejabat Teras Kota Administrasi Jakarta Utara lainnya dan keenam camat dari enam kecamatan masing-masing.


Abang dan None Jakarta Utara turut serta dalam kesempatan ini, 9 pasang Abang dan None diturutsertakan dalam festival ini. Dengan design sebuah kampung kecil di Jakarta Utara, seluruh Abang dan None di sebar dalam tiap-tiap bagian yang terdapat di kampung tersebut. Ditiap kediaman kecamatan tersebut disediakan berbagai macam kuliner yang lezat dan khas. Seperti Sayur Jantung Unta atau lebih dikenal sebagai sayur jengkol, soto betawi, manisan kolang kaling, tupat sayur, bir pletok dll.

Rumah Si Pitung

Bang John, Non Cikitha, Non Dea, Non Tasya, Bang Yanjo dan Bang Hendra


Kecamatan Cilincing

Bang Cornel dan Non Apsy


Kecamatan Pademangan

Bang Arga dan Non Ika


Kecamatan Tanjung Priok

Bang Ias dan Non Ebhy


Kecamatan Kelapa Gading

Bang Pandu dan Non Ulfa


Kecamatan Penjaringan

Bang Rocky dan Non Mirna


Kecamatan Koja

Bang Ebbe dan Non Icha


Yours sincerely,
Abang & None Jakarta Utara

Sunday, October 3, 2010

KEBERSAMAAN ABANG NONE JAKARTA UTARA

Pada bulan puasa yang lalu, Ikatan Abang None Jakarta Utara mengadakan acara Buka Puasa Bersama Ikatan Abang None Jakarta Utara di kediaman Non Idzni, None Utara 2010. Acara yang diperuntukkan untuk kalangan tersendiri ini melibatkan segenap abang dan none Jakarta Utara dari setiap angkatan yang ada.

Bertempat di daerah Cempaka Putih, acara yang sudah direncanakan ini dapat terlaksana dengan baik, seluruh unsur yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh ikatan hadir dalam kesempatan ini. Baik koreografer, fotografer, event organizer Pemilihan Abang None Jakarta Utara 2010 bahkan alumni-alumni pun berkenan hadir di acara tersebut.

alumni abang none Jakarta Utara


Kehangatan dapat dirasakan ketika seluruh tamu undangan hadir di tempat acara, ketika satu persatu abang maupun none bersilahturahmi dan saling temu kangen di kesempatan yang jarang ini. Acara seperti ini adalah salah satu rangkaian acara yang diadakan ikatan dalam hal mempererat tali silahturahmi dan kekeluargaan yang harus terus dilanjutkan di Ikatan Abang None Jakarta Utara.

Selain berbuka puasa bersama, agenda yang diadakan antara lain adalah pembahasan mengenai pembentukan Ikatan Abang None Jakarta Utara, pembahasann pendirian Dewan Pembentukan Ikatan Abang None Jakarta Utara sekaligus membahas bagaimana teknis pemilihan calon Ketua Ikatan Abang None Jakarta Utara hingga do'a dan syukuran atas prestasi yang berhasil di raih Abang None Jakarta Utara 2010 pada event pemilihan Abang None DKI Jakarta. Seluruh agenda kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik sehingga ditentukan bahwa Ikatan Abang None Jakarta Utara akan kembali diaktifkan, dengan memilih calon ketua ikatan yang baru. Setiap anggota dapat menjadi calon ketua ikatan namun dengan syarat bahwa calon kandidat tersebut tidak berasal dari angkatan 2010. Dengan begitu angkatan 2010 dapat menjadi anggota ikatan yang menggerakan setiap kegiatan yang diadakan oleh ikatan. Sedangkan senior angkatan tahun 2000 ke bawah bertindak sebagai Dewan Penasihat Ikatan yang sangat dibutuhkan perannya. Oleh karena itu di pertemuan berikutnya yang diadakan pada tanggal 1 Oktober 2010 akan diadakan pemilihan ketua ikatan yang baru di kediaman Mpok Maudy Koesnaedy.

Beginilah kehangatan dan kebersamaan yang dapat terus menerus dirasakan sebagai bagian dari Ikatan Abang None Jakarta Utara, setiap generasi merupakan sebuah keluarga baru yang siap diterima oleh kami Abang None Jakarta Utara.

Abang None Jakarta Utara


Yours sincerely,Abang & None Jakarta Utara

Thursday, September 16, 2010

PROFILE NONE part 14

Nama Lengkap:
GRIYA RATRI PUTRI

Nama Panggilan:
NON GRIYA

Pendidikan:
UNIVERSITAS INDONESIA

Abang None Jakarta Utara Angkatan:
2010

Pesan/Kesan terhadap Abang None Jakarta Utara:
"Disinilah tempat dimana kita bisa merasa lebih menghargai budaya sendiri, terutama budaya betawi."

Yours sincerely,Abang & None Jakarta Utara

JADI NONE ITU ASYIK LHO!

Mengikuti ajang Abang None Jakarta Utara, awalnya tidak pernah sedikitpun terlintas di pikiran saya. Padahal, sudah banyak teman-teman saya di Komunikasi UI yang telah sukses mengikuti ajang ini. Salah satunya, Wimmy, None DKI 2009. Namun, seperti yang orang-orang pikirkan pada umumnya dan saya tentang kontes ini adalah dibutuhkannya brain, beauty, and behavior. Sebagai seorang yang cuek dan sedikit tomboy, saya merasa: “Wussshhh, this is not really me!”

Tapi, hati kecil saya merasa tertantang untuk mengikuti pemilihan ini. Saya tahu, Abnon berbeda dengan beauty pageant semacamnya. Dengan dukungn dari keluarga dan teman-teman terdekat, akhirnya saya beranikan diri untuk mendaftar. Sayapun berpikir, kalo kita gak nyoba, kapan kita mau berkembang dan terus bermain di zona aman kita?

Sedari awal saya memantapkan niat untuk mengikuti Abnon, tujuan utama saya adalah bukan untuk menyabet gelar apapun. Dari Abnon inilah saya belajar banyak hal. Semua benar-benar merangkak dari 0. Saya belajar public speaking dari para public speaker yang mumpuni, memupuk kepercayaan diri, cara berdandan, hingga cara berjalan di catwalk dengan mengenakan kebaya, kain, dan high heels 15cm (ini tantangan terberat selama karantina, hahaha). Semua dilakukan hanya dalam waktu hampir sebulan karantina.

Makna kemenangan bagi saya adalah ketika saya berhasil melawan semua ketidakmampuan saya selama ini. Dari yang tadinya tidak bisa, menjadi BISA. Karantina memberikan sangat sangat banyak perubahan dan pengalaman tak ternilai dalam hidup.

Dari Abnon pula saya mulai mengetahui dan menemukan passion saya. Saya sangat menikmati ngelenong dan nandak (nari Betawi). Seperti kita tahu, lenong dan nandak merupakan sedikit dari kebudayaan Betawi yang harus kita lestarikan. Dengan mengikuti ajang Abnon, secara langsung kita telah ikut berkontribusi dalam melestarikan kebudayaan Betawi. Melestarikan budaya dengan melakukan hal yang kita sukai tentu akan lebih mudah bukan?

Jadi, jangan pernah berpikir yang bisa ikutan Abnon itu cuma orang cantik, pinter dan jago dandan. Semuanya punya kesempatan yang sama, asal punya niat dan percaya sama kemampuan diri sendiri. Yuk, kita sama-sama lestarikan budaya Betawi dengan memulainya dari diri kita sendiri.


Cheers,


Griya Ratri Putri


Yours sincerely,Abang & None Jakarta Utara

PROFILE NONE part 13

Nama Lengkap:
DEVIA SAPUTRI

Nama Panggilan:
NON DEA

Pendidikan:
UNIVERSITAS INDONESIA

Abang None Jakarta Utara Angkatan:
2010

Pesan/Kesan terhadap Abang None Jakarta Utara:
"Pengalaman yang tak terlupakan dan mendapatkan keluarga baru di AbNon."

Yours sincerely,Abang & None Jakarta Utara

PROFILE ABANG part 12

Nama Lengkap:
ROCKY FERNANDEZ OLEY

Nama Panggilan:
BANG ROCKY

Pendidikan:
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA

Abang None Jakarta Utara Angkatan:
2010

Pesan/Kesan terhadap Abang None Jakarta Utara:
"Keep on moving! Berikan yang terbaik, karena Jakarta Utara merupakan pusat pariwisata yang cukup besar dan maju di daerah Jakarta. Pertahankan sifat kekeluargaan."


Yours sincerely,Abang & None Jakarta UtaraYours sincerely,Abang & None Jakarta Utara

PROFILE NONE part 12

Nama Lengkap:
MIRNA MULIHARTANTY

Nama Panggilan:
NON MIRNA

Pendidikan:
UNIVERSITAS INDONESIA

Abang None Jakarta Utara Angkatan:
2010

Pesan/Kesan terhadap Abang None Jakarta Utara:
"AbNon is an unforgettable memories. I got a lot of experiences, knowledges and of course best friends. And the most important thing is, ABNON isn't just a degree, bu a responsibility for us to promoting Jakarta especially about tourism and culture.


Yours sincerely,Abang & None Jakarta Utara

PROFILE ABANG part 11


Nama Lengkap:
SAYYED F PRATAMA ALMAHDALY

Nama Panggilan:
BANG PRAMA

Pendidikan:
UNIVERSITAS PADJADJARAN

Pekerjaan:
Marketing Communications and Public Relations consultant, Eastwest PR Singapore

Abang None Jakarta Utara Angkatan:
2010

Pesan/Kesan terhadap Abang None Jakarta Utara:
"A great experience with other 29 finalists in Abang None Utara 2010. Exhausting, yet fun. AbNon Utara 2010 in one short simple word? MAJOR!!!"


Yours sincerely,Abang & None Jakarta Utara

PROFILE NONE part 11

Nama Lengkap:
PRITA RASKA

Nama Panggilan:
NON RASKA

Pendidikan:
UNIVERSITAS INDONESIA

Abang None Jakarta Utara Angkatan:
2010

Pesan/Kesan terhadap Abang None Jakarta Utara:
"Insyaallah solid terus abon!!! I miss you all."


Yours sincerely,Abang & None Jakarta Utara

Thursday, September 2, 2010

PENGALAMAN YANG LUAR BIASA

Buat saya, terpilih menjadi finalis Abang None Jakarta Utara 2010 merupakan pengalaman yang luar biasa. Bahkan bukan sekedar pengalaman, tapi juga penghargaan yang benar-benar tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, walaupun saya tidak mendapat gelar juara. Kenapa? Karena ajang Abang None ini sudah berhasil banget mengubah saya menjadi orang yang lebih baik,

Lah, kok bisa ya? Gimana caranya?

Pertama, lewat pemilihan Abang None Jakarta Utara ini, saya benar-benar diajarkan disiplin dan manajemen waktu yang baik.

Waktu yang diberikan sama para senior selama karantina benar-benar dipress sedemikian rupa. Mereka memberikan batas waktu tertentu untuk kita istirahat, makan, siap-siap, make-up, dsb. Dan waktu yang diberikan itu tergolong sebentar, hanya sekitar 15 menit. Pada awalnya, banyak di antara finalis (termasuk saya) yang mungkin mengeluh dengan peraturan ini. Waktunya nggak cukuplah, nggak rasional lah, dan lain sebagainya. Ditambah lagi kritikan dan sanksi-sanksi yang diberikan kalau kita telat semenit saja. Dan saya, yang memang belum terbiasa dengan hal-hal tersebut (terutama make-up cantik dalam hitungan menit) termasuk orang yang paling sering ditegur gara-gara nggak ontime. Jujur, ini merupakan pressure tersendiri buat saya, apalagi lama kelamaan teman-teman saya mulai bisa menyesuaikan diri. Tinggal saya nih, finalis yang paling lelet dan belepotan. Dan akhirnya, pressure itu memacu saya buat terus berlatih dan berlatih agar bisa memanfaatkan waktu secara efisien. Mulai dari mempersiapkan segala kebutuhan karantina dari malam sebelumnya, sampai latihan make-up dan cepol menggunakan timer. Hampir setiap pagi dan di setiap kesempatan saya coba melakukan itu. Dan akhirnya, saya berhasil! Sekarang saya sudah mulai bisa mengatur barang-barang saya sendiri dan bersolek dalam waktu yang relatif cepat namun tetap cantik. Banyak orang yang mulai memuji make-up saya, satu di antaranya ialah pujian dari Non Idzni yang bilang, “Gue seneng deh, Cha lo jadi cantik sekarang. Kalau dulu lo jauh lebih cantik tanpa make-up (you absolutely know what it means), sekarang make-up itu malah buat lo jauh lebih cantik. Pertahanin terus ya, Cha!” Akhirnya…

Kedua, lewat pemiihan Abang None Jakarta Utara ini, saya dibentuk menjadi orang yang jauh lebih percaya diri, khususnya dalam hal menari.

Bagi sebagian orang, menari di depan umum bukanlah hal yang patut dikhawatirkan. Tapi tidak buat saya! Seumur-umur, baru sekali saya menari di depan umum, itu pun pas TK dan saya didaulat karena muridnya memang sudah habis buat menari. Dan saya, di kalangan teman-teman dan orang terdekat terkenal sebagai orang yang sama sekali tidak luwes. Saat mengikuti seleksi Abang None ini saya memang sudah tahu kalau kita harus mempelajari tarian-tarian Betawi. Dan saat itu saya pikir, orang lain aja bisa, masa saya tidak? Tapi ternyata, menari tidaklah semudah itu.. saya benar-benar butuh latihan ekstra keras buat bisa menyesuaikan gerakan-gerakan yang diberikan. Setiap ada gerakan baru, saya selalu merekam gerakan Non Rieka yang memang seorang maestro dalam menari. Malamnya saya coba untuk mengulang gerakan-gerakan yang sudah saya rekam itu. Menari tengah malam di depan kaca kamar sendirian bukan lagi hal yang aneh bagi saya. Target saya bukanlah mampu menari dengan luwes atau bagus, tetapi setidaknya saya tidak melakukan kesalahan saat malam final. Itu saja. Dan thanks God, I did it!! Pengorbanan saya latihan sendirian tengah malam nggak sia-sia karena saya mampu memberikan yang terbaik buat semua orang. It’s proved, karena saya berhasil membuat teman-teman saya terheran-heran dengan komentar, “Kok lo bisa nari sih, Cha?”



Marissa Anugrah

Yours sincerely,Abang & None Jakarta Utara

BUKA PUASA BERSAMA IKATAN ABANG NONE JAKARTA UTARA (ANTARA)

Assalamualaikum wr. wb.

Abang & None Jakarta Utara 2010 mempersembahkan:
"Buka Puasa Bersama Ikatan Abang None Jakarta Utara (ANTARA)"
Acara buka puasa bersama
ini diadakan dengan tujuan untuk mempererat kembali tali silaturahmi antar angkatan Abang None Jakarta Utara, beserta event organizer, koreografer, dan kalangan pejabat tingkat Walikota Administrasi Jakarta Utara. Berikut adalah agenda acara yang juga akan dibahas pada kegiatan buka puasa bersama ini:

- Buka puasa bersama

- Pembahasan pembentukan Ikatan Abang None Jakarta Utara

- Pembahasan pendirian Dewan Pembentukan Ikatan Abang None Jakarta Utara

- Pembahasan teknis pemilihan calon Ketua Ikatan Abang None Jakarta Utara

- Do'a dan syukuran atas prestasi yang diraih oleh Abang None Jakarta Utara 2010

- Ramah-tamah antar angkatan


Hari, Tanggal : Jum'at, 3 September 2010
Jam : 16.00 - selesai
Tempat : Rumah None Idzni (None Jakarta Utara 2010)
Jalan Cempaka Putih Tengah 23 no. 6
Jakarta Pusat 10510
Dresscode : Bebas, sopan, dan rapih



Wassalamualaikum wr. wb.



ABANG NONE JAKARTA UTARA... JAYA!!!


Yours sincerely,Abang & None Jakarta Utara

Friday, August 13, 2010

BAKSOS KEBAKARAN CILINCING

Sebagai generasi muda yang cukup menyukai social networking, saya cukup rajin mengecek akun Twitter saya. Sabtu, 7 Agustus 2010 sekitar pukul 07.30, @Metro_TV mengetweet “Ratusan Rumah di Cilincing Terbakar:http://bit.ly/akK8ZS via @addthis”. Berita ini begitu menarik perhatian saya akarena kebakaran terjadi beberapa hari sebelu
m bulan Ramadhan dan Cilincing adalah salah satu kecamatan di Jakarta Utara. Artikel tersebut menyatakan bahwa pada hari Jumat, 6 Agustus 2010 lalu terjadi kebakaran di kawasan padat penduduk Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing.

Saya berhasil menemui Bapak Junaedi, Camat Cilincing, keesokan harinya. Beliau menginformasikan bahwa pada peristiwa semalam, 30 rumah hangus terbakar. Beberapa jenis bantuan telah diterima namun korban kekurangan bantuan air bersih, baik untuk minum maupun mandi.

Abang None Jakarta Utara segera mengumpulkan dana, baik tunai maupun transfer, dan pakaian bekas layak pakai untuk dapat disumbangkan kepada warga yang rumahnya terbakar. Penggalangan dana dilakukan selama 3 hari dengan target donatur Abang None Jakarta 2010 namun kami juga berhasil mengumpulkan dana dari para senior, keluarga, dan organisasi lain seperti Remaja Ceria Jakarta Timur. Dana yang telah berhasil dikumpulkan dibelanjakan: selimut, air minum, dan mie instan. Selimut menjadi prioritas utam
a karena kami khawatir korban dilanda ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) dikarenakan udara dingin yang menerpa posko penampungan.

Pada hari Selasa, 10 Agustus 2010 pukul 10.00, Abang None Jakarta Utara datang ke Kalibaru dengan tujuan:
Meninjau lokasi kejadian
Mengumpulkan informasi dari perangkat Pemerintah serta para korban
Memberikan barang-barang untuk korban melalui Posko Penerimaan Bantuan
Kami disambut baik oleh perangkat Pemerintah di Kalibaru seperti Pak RW dan staffnya serta Satpol PP yang bertugas.

Pak RW menyatakan peristiwa tersebut terjadi karena konsleting listrik di salah satu rumah warga. Dalam waktu singkat, api telah melahap tiga rumah sebelum akhirnya para warga menyadari kebakaran tengah melanda. Bantuan dari tim pemadam kebakaran datang cukup cepat namun karena kawasan tersebut sangat padat, api telah menjalar dengan mudahnya. Api berhasil dikuasai sekitar pukul 23.00 namun berdasarkan peninjauan terakhir, rumah yang terbakar berjumlah 52 buah. Terdapat 105 KK, tepatnya 430 warga, yang kini tidak memiliki tempat tinggal tetapi alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Dalam peninjauan kami di lokasi kejadian, kami baru menyadari bahwa keadaan lebih buruk dari yang kami bayangkan. Rumah-rumah yang terbakar benar-benar habis tak bersisa. Tak satupun harta benda terselamatkan, satu-satunya yang mereka miliki adalah pakaian yang melekat ketika kebakaran berlangsung.
Anak-anak yang masih bersekolah terpaksa “cuti”, namun mereka terancam putus sekolah dikarenakan kondisi keuangan keluarganya. Kebanyakan KK berprofesi sebagai nelayan di Pelabuhan Kalibaru yang mirisnya, sedang sepi-sepinya. Ada juga yang suaminya tidak bekerja sehingga sang istri harus bekerja ekstra untuk menghidupi keluarganya, terutama disaat musibah ini menerpa. Tidak sedikit lansia yang hidup sendiri bahkan harus bekerja untuk menghidupi cucunya karena anak-anaknya sudah meninggal.
Para korban merasa pelayanan dari perangkat Pemerintah sudah cukup memuaskan namun bantuan yang diterima dirasa kurang cukup. Jangankan membangu
n rumah yang tentunya membutuhkan banyak dana, bantuan pangan saja sangat terbatas. Disamping itu, untuk 430 orang korban, hanya ada 1 kompor yang dapat mereka pergunakan untuk memasak. Ada yang berinisiatif untuk membuat kompor tradisional dengan kayu bakar akan tetapi tetap saja kapasitasnya tidak memenuhi kebutuhan seluruh warga.
Selama ini korban tingggal di: rumah saudara, rumah tetangga, reruntuhan rumahnya sendiri, mushalla, atau posko penampungan. Posko penampungannya sendiri tidak bisa dikatakan nyaman ditempati karena berupa tenda darurat di ruang terbuka sehingga hawa panas menyengat di siang hari dan hawa dingin di malam hari begitu terasa. Di tambah lagi, posko tersebut didirikan di kawasan yang cukup kumuh yaitu di pinggir laut dan diatas tumpukan sampah. Beberapa warga tengah menderita muntaber namun ada 1 balita berusia 11 bulan yang diarenya cukup parah hingga harus dirawat.

Mereka semua menanti uluran tangan kita. Besar kecilnya tidak masalah, yang penting kita ikhlas. Apalagi sekarang bulan suci Ramadhan, keikhlasan kita pasti akan dibalas berlipat ganda oleh Tuhan. Bantu mereka sekarang juga! Posko penerimaan bantuan ada di RW 9, untuk info lebih lanjut hubungi saya di idzni.santana@gmail.com.

Langkah kecil dari kita, berarti begitu besar bagi mereka!

Kebakaran di Cilincing, http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newsvideo/2010/08/07/110660/Ratusan-Rumah-di-Cilincing-Terbakar


posted by non idzni

Yours sincerely,Abang & None Jakarta Utara