Sabtu, 22 Mei 2010
Hari ini adalah pertama kalinya saya menginjakkan kaki di kantor walikota Jakarta Utara. Bermodalkan niat dan doa, saya memberanikan diri mengikuti pemilihan Abang None Jakarta Utara 2010 meskipun tidak mengantongi restu dari kampus. Di ruangan tempat berkumpul, saya bertemu dengan calon Abang None lainnya yg membuat saya sedikit merinding. Mereka semua spesial dan pastinya memiliki sesuatu.
Singkat cerita, setelah melewati serangkaian tes dan wawancara, saya terpilih menjadi salah satu dr 15 finalis none. Bahagia bercampur tidak menyangka, saya bisa menyisihkan ratusan wajah cantik dan pribadi cerdas yg lain. Mulailah kami memasuki masa karantina. Lantai 14 kantor walikota, disinilah semua cerita abang none utara berawal. Cerita yg mungkin sudah lewat, namun tidak mungkin terulang lagi.
Abang None Jakarta Utara
Disini saya bisa belajar menjadi pribadi yg jauh lebih baik. Disini, saya menjalin persaudaraan dengan 29 finalis lainnya. Disini, saya berbagi tawa dan air mata. Mungkin agak berlebihan, namun ketika saya menulis ini, air mata saya deras mengalir, seiring dengan luapan perasaan kangen dan rindu ,terhadap apa yang saya lalui selama karantina. Malam final sudah lewat, satu hal yang dapat saya ambil sebagai pelajaran saat saya dinobatkan sebagai Harapan II None Jakarta Utara 2010, juara hanyalah gelar, namun pemenang yang sebenarnya adalah pribadi yang dengan ikhlas menjalankan kewajiban dengan komitmen yang utuh dan dapat menerima kekalahan, mengakui kekurangan dan kelebihan orang lain, serta dapat dengan segera bangkit dari keterpurukan.
merci beaucoup abon utara 2010..je suis tres content de vous avoir..another precious things in my life..le chose plus merveilleux dans ma vie,ce sont vous..je t'adore...
Ika Nurul Hikmawaty Sastrodidjoyo
Yours sincerely,Abang & None Jakarta Utara
No comments:
Post a Comment